LAKI-LAKI TERPILIH

Aku menatap bayangan yang ada di cermin. Wajahnya tak memancarkan rona bahagia. Matanya menyiratkan sesuatu yang sedih sedang terpendam jauh dalam dasarnya. Mata memang tak pernah bohong meski sepintar apapun sang perias memoles mata itu. Aku iba dengan tatapan hampa seperti itu. Bisa kurasakan sembilu kini turut menyakiti hatiku.

Aku melangkah ke depan menuju dia yang sedang menatap cermin. Kuletakkan tanganku di atas pundaknya. Dia menyambut hangat tanganku. Digenggam dan dipegang begitu erat seperti tak ingin terlepas. Air matanya hampir saja menetes. Untung cepat-cepat dia menarik tisu yang ada di depannya dan mengusap lembut matanya.

Aku takut riasan wajahnya menjadi berantakan. Aku tak mau disalahkan oleh perias wajah yang nantinya mengomel melihat wajah kliennya yang sudah ayu berubah menjadi mengerikan karena eyeliner yang luntur.

Kucengkeram pundaknya untuk memberikan kekuatan batin agar dia kuat dan tersenyum. Melihatnya tersenyum bak matahari yang baru muncul dari ufuk timur memberikan guratan merah pada langit fajar. Aku berusaha meyakinkan dia.

Dia adalah calon pengantin paling cantik di dunia. Tak ada yang bisa mengalahkan wajahnya yang rupawan serta senyumnya yang memikat. Aku tak pernah bisa berpaling darinya meskipun banyak perempuan yang menggodaku.

Pintu kamarnya diketuk pelan. Aku segera pergi dan sembunyi di balik lemari yang pintunya terbuka. Kuintip dari daun pintu lemari, seorang perias yang masuk menghampiri si cantik yang berbalut kebaya pengantin. Dirapikannya sanggul sang calon pengantin. Dia tersenyum pada bayangan calon pengantin di cermin.

“Mari, Mbak. Sebentar lagi akadnya dimulai.”

“Iya. Bisa tunggu di luar dulu? Ada yang mau saya kerjakan. Sebentar saja.”

Sang perias mengangguk mantap dan keluar dari kamar. Calon pengantin tetap duduk dan memanggilku untuk keluar dari persembunyianku. Aku berjingkat pelan menghampirinya. Dia kembali memegang tanganku dengan lembut.

“Mas, hari ini aku menikah. Restui pernikahan kami dan aku berjanji akan mencintainya seperti bagaimana dia mencintaiku. Walau kita tahu yang di hatiku, kamu tetap selalu hidup.”

Sang calon pengantin beranjak dari kursi empuknya. Aku melihat punggungnya pergi menjauh dariku. Ingin kuhentikan langkahnya, tapi apalah daya aku tak bisa menghalangi keputusannya.

Hari ini, tepat 1000 hari kepergianku dari dunia. Tepat 1000 hari dimana perempuan ayu yang akan menjadi istri sahabatku lolos dari kecelakaan maut yang menewaskanku. Aku yang begitu mencintainya hingga nafas terakhir akan selalu mendoakannya agar bahagia selamanya dan terus digelimangi kasih sayang oleh sahabatku yang begitu mencintainya.

Dia tahu betul cintanya untuk siapa. Tapi sebagai perempuan biasa, dia pasti memilih laki-laki yang mencintai dia.~ @LadyZwolf

Dan ini adalah komentar sang empunya quote setelah membaca tulisan ini 🙂

image

🙂

2 thoughts on “LAKI-LAKI TERPILIH

Leave a comment